Lansia

Albumin Darah: Penanda Kesehatan Penting bagi Lansia

Admin
A

Admin

Albumin Darah: Penanda Kesehatan Penting bagi Lansia

Oleh: Nur Riviati dan Bima Indra

Albumin adalah protein utama dalam plasma darah yang diproduksi oleh hati. Protein ini membantu membawa hormon, vitamin, dan enzim ke seluruh tubuh. Selain itu, albumin juga berperan menjaga keseimbangan cairan dalam pembuluh darah. Karena ukurannya yang besar, albumin dapat menarik air ke dalam pembuluh darah sehingga membantu menstabilkan tekanan darah. Sebagai salah satu fungsi pentingnya, albumin juga mengikat berbagai molekul penting (hormon, vitamin, asam lemak, mineral) dan mengantarkan obat-obatan tertentu ke seluruh tubuh. Singkatnya, albumin membantu mengantar zat-zat vital ke seluruh tubuh sekaligus menjaga tekanan darah agar tetap normal.

 

Mengapa Albumin Penting bagi Lansia?

Pada orang lanjut usia (lansia), kadar albumin sering dipakai sebagai indikator status gizi dan kesehatan umum. Albumin adalah protein plasma terbanyak dan salah satu perannya adalah menandai adanya malnutrisi atau gizi buruk. Penelitian menegaskan bahwa lansia dengan kadar albumin rendah sering kali kehilangan massa otot lebih banyak. Bahkan, hampir dipastikan lansia dengan albumin rendah berisiko pemulihan yang lebih lambat dan peningkatan risiko masalah kesehatan. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa hipoalbuminemia (kadar albumin rendah) adalah faktor prediktif kematian pada lansia, baik yang tinggal di masyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit. Dengan kata lain, albumin rendah pada lansia kerap menandakan adanya kondisi gizi kurang, peradangan, atau penyakit kronis yang meningkatkan risiko kesehatan mereka.

 

Temuan Penelitian Terbaru

Telaah yang kami lakukan menunjukkan bahwa lansia dengan albumin serum rendah memiliki risiko kematian lebih tinggi baik di rumah sakit maupun di masyarakat umum. Informasi tersebut menunjukkan albumin bisa menjadi penanda prognostik. Kadar albumin yang rendah dapat membantu dokter mengelompokkan pasien lansia mana yang berisiko tinggi agar mendapat perhatian dan intervensi khusus sejak dini. Dengan kata lain, pengukuran albumin dapat menjadi alat bantu dalam menilai kondisi kesehatan lansia dan merencanakan langkah pencegahan atau pengobatan lebih cepat.

 

Albumin sebagai Alat Prediksi Kesehatan

Secara praktis, pemeriksaan kadar albumin dilakukan melalui tes darah sederhana. Jika hasilnya rendah (misalnya di bawah 3,5 g/dL), dokter akan lebih waspada terhadap kemungkinan malnutrisi, infeksi, atau peradangan kronis pada lansia tersebut. Misalnya, seorang lansia dengan albumin rendah mungkin diminta menjalani evaluasi gizi dan fungsi organ tambahan. Ini karena penelitian menunjukkan albumin rendah tidak hanya berkaitan dengan kondisi gizi yang buruk, tetapi juga memperkirakan bagaimana lansia pulih dari penyakit akut. Oleh karena itu, mengatasi penyebab turunnya albumin pada lansia menjadi bagian penting dari penanganan kesehatan lansia.

 

Penutup: Peduli Kesehatan Lansia

Temuan penelitian ini mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan status gizi dan pemeriksaan rutin pada lansia. Albumin adalah salah satu pemeriksa kesehatan di balik layar yang memberi sinyal tentang kondisi tubuh orang tua kita. Dengan memastikan asupan nutrisi cukup (termasuk protein), serta melakukan cek kesehatan berkala, kita dapat membantu mempertahankan kadar albumin yang sehat pada lansia. Mari bersama-sama peduli kesehatan lansia dengan memantau gizi dan tanda-tanda kesehatan penting seperti albumin darah — karena perhatian dini dapat membuat perbedaan besar bagi mereka.

 

Referensi

Riviati N, Legiran, Indrajaya T, et al. Serum Albumin as Prognostic Marker for Older Adults in Hospital and Community Settings. Gerontology and Geriatric Medicine. 2024;10. doi:10.1177/23337214241249914